Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat membuka Pelatihan Dasar Manajemen Bencana Baznas Tanggap Bencana (BTB) Banten.
Sumber Gambar :
Mengingat kita di Banten ini termasuk daerah dengan potensi bencana yang relatif tinggi, maka yang harus diperkuat adalah mitigasinya,” ungkap Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat membuka Pelatihan Dasar Manajemen Bencana Baznas Tanggap Bencana (BTB) Banten di Hotel Ratu, Kota Serang, Rabu (16/3)
Meski begitu, mengingat potensi bencana yang juga relatif besar, maka peran relawan dan organisasi penanggulangan bencana dari elemen masyarakat juga sangat diperlukan.
Upaya mitigasi yang sudah dilakukan dimaksud, diantaranya pembuatan jalur evakuasi beserta shelter keselamatannya di daerah-daerah rawan bencana tsunami, hingga sosialisasi rawan dan tanggap bencana yang gencar diberikan kepada masyarakat di kawasan rawan bencana.
“Kami (Pemprov Banten, red) itu hampir setidaknya satu bulan sekali menerima laporan dari BMKG (badan meteorologi, klimatologi dan geofisika) gempa, khususnya di wilayah pesisir laut kita di Selatan dan Barat. Meskipun skalanya kecil-kecil, tapi tetap itu membutuhkan kewaspadaan,” paparnya.
Andika menekankan agar relawan Baznas terus meningkatkan jiwa kerelawanan yang senantiasa memiliki semangat dan dedikasi penuh dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.
Andika meminta pelatihan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan mitigasi bencana, serta mempertajam intuisi atas apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.
“Pemprov Banten juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Baznas Banten yang terus berinovasi. Tidak cukup hanya sebagai amil zakat, tapi juga peduli secara konkrit dengan bencana dengan membentuk relawan Baznas tanggap bencana,” kata Andika.
Sementara itu ketua Baznas Banten, Syibli Sarjaya mengatakan BTB adalah program Baznas dalam menyikapi perkembangan dunia sosial dan kemanusiaan akhir-akhir ini. Menurut dia, Baznas kemudian merasa perlu untuk membentuk relawan bencana yang dapat diturunkan ke wilayah-wilayah yang tertimpa bencana.