Jumlah Pasien Sembuh Meningkat, Gugas Optimis COVID-19 Bisa Disembuhkan dengan Baik

Sumber Gambar :

JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan optimisme bahwa Covid-19 bisa disembuhkan dengan baik melihat angka kesembuhan di sejumlah daerah yang terpapar penyakit akibat virus corona tersebut terus bertambah.

"Kita bersyukur bahwa sampai saat ini sudah ada lebih dari 359 kasus yang sudah sembuh.  Ini sebuah optimisme kita bahwa Covid-19 bisa disembuhkan dengan baik," ungkap Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (12/04/2020).

Data yang dihimpun Kementerian Kesehatan mencatat angka kesembuhan di DKI sebanyak 142 pasien, Jawa Timur 68 kasus pasien sembuh, Sulawesi Selatan 25 kasus, Jawa Barat serta Jawa Tengah masing-masing 19 kasus.

Data yang tercatat sejak Sabtu (11/04/2020) hingga Minggu (12/04/2020), angka kesembuhan tercatat sebanyak 73 kasus sehingga total yang sembuh hingga saat ini sudah sebanyak 359 pasien.

Sementara itu kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 399 kasus sehingga total tercatat 4.241 kasus sedangkan yang meninggal bertambah 46 kasus total 373 kasus meninggal.

Sebelumnya pada Sabtu (11/04/2020) tercatat kasus positif Covid-19 sebanyak 3.842 kasus, dengan pasien sembuh sebanyak 286 orang, dan meninggal dunia 327 orang.

Lebih lanjut Yuri mengatakan, bahwa penyebaran masih terjadi, ancaman kesehatan yang lain juga masih terjadi. Untuk itu ia mengajak memutus rantai penularan dan pastikan jaga kesehatan untuk melawan Covid-19.

"Untuk itu kami mengimbau patuhi dan disiplin untuk mencuci tangan, disiplin menggunakan masker saat di luar rumah, disiplin menjaga jarak aman pada saat berkomunikasi dengan orang lain. Ini semua bisa kita lakukan dengan baik manakal kita patuh dan disiplin untuk tetap di rumah," tegas Yuri.

Pasien Sembuh Covid-19 Bertambah 134, Positif 1986

Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali mencatat penambahan pasien yang dinyatakan sembuh Covid-19 sebanyak 22 orang sehingga total menjadi 134. Sementara itu penambahan kasus positif bertambah sebanyak 196 sehingga total menjadi 1986 dan jumlah yang meninggal dunia bertambah 11 sehingga total mencapai 181 per Jumat (03/04/2020).

Catatan pemerintah juga menunjukkan DKI Jakarta masih jadi provinsi dengan jumlah pasien positif terbanyak, yaitu 971 jiwa per 3 April. Setelah DKI Jakarta, ada Banten dengan 170 pasien positif, Jawa Barat dengan 225 pasien, Jawa Timur dengan 155 pasien, Jawa Tengah 114 pasien. 

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, data hasil penambahan tersebut didapatkan melalui pemeriksaan melalui laboratorium yang dilakukan pemerintah setelah memeriksa 7.924 spesimen Covid-19 dari 32 Provinsi, termasuk di dalamnya 120 kabupaten/kota.

Pemeriksaan spesimen tersebut sekaligus menjadi salah satu kunci di dalam pemutusan rantai penularan covid-19 dengan menemukan kasus baru di tengah masyarakat, sehingga Pemerintah dapat melakukan pencegahan secara maksimal.

“Salah satu kunci di dalam pemutusan rantai ini adalah menemukan kasus-kasus baru, menemukan kasus positif yang masih berada di tengah-tengah masyarakat, sehingga kita berharap bisa kemudian memutuskan ini, dan bisa melakukan pencegahan dengan cara yang maksimal. Oleh karena itu, maka kita akan memperbanyak lagi fasilitas penguji untuk pemeriksaan covid-19 ini,” ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penangguangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat (03/04/2020).

Perlu diketahui bahwa saat ini sudah ada 48 laboratorium yang beroperasi dengan kapasitas masing-masing, yang dalam hal ini Pemerintah akan berupaya untuk menambah lagi. Kemudian, Pemerintah juga mengaktifkan beberapa alat diagnostik yang semula dipakai untuk pemeriksaan TBC, yang ternyata secara teknologi bisa dikonversi untuk digunakan melaksanakan pemeriksaan covid-19.

“Ini cukup banyak jumlahnya dan tersebar di seluruh wilayah tanah air, namun masih diperlukan beberapa konversi dari mesin dan kemudian beberapa setting. Kita akan bekerja keras untuk mengejar ini semua,” kata Yuri. 

Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Indonesia juga mengingatkan bahwa wilayah Indonesia telah memasuki musim pancaroba yang mana dalam pada musim tersebut juga berpotensi tumbuhnya wabah penyakit Demam Berdarah. Masyarakat diimbau agar dapat melakukan upaya pencegahan sehingga tidak memperburuk kondisi di tengah pandemi Covid-19.

“Saya ingatkan pada musim pancaroba di bulan bulan April-Mei secara statistik kita masih sering menunjukkan peningkatan kasus demam berdarah. Oleh karena itu, jangan sampai ini memperburuk kondisi pandemik covid-19. Lakukan pembersihan sarang nyamuk di rumah. Waktu kita cukup banyak berada di rumah. Oleh karena itu, saudara sekalian, ikuti terus perkembangan penyakit ini. Silahkan melihat di website covid19.go.id, call center 119, 117, atau hubungi Halo Kemkes di 1556 7, dan juga di banyak sekali aplikasi aplikasi online yang bisa kita baca bersama. Sekali lagi, ini cara yang terbaik. Kalau kita akan memutuskan ranti penularan,” tutup Yuri.

 

Sumber :https://kominfo.go.id/content/


Share this Post