Ada 14.327 Perusahaan, Tapi Pengangguran di Banten Ranking Dua Nasional

Di Banten terdapat 14.327 perusahaan. Namun ironisnya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, wilayah yang berada di paling barat pulau Jawa ini menempati posisi kedua nasional soal pengangguran. Banten di bawah Maluku.

Menurut salah seorang akademisi Untirta, Firman Hadiansyah, 14.327 perusahaan itu didominasi oleh pabrik-pabrik industri yang berjarak dengan tubuh masyarakat Banten yang dikenal sebagai “tubuh” agraris-maritim.

“Memperbanyak izin untuk urusan pabrik industri, sama saja dengan sengaja menghalalkan masyarakat Banten hanya sebagai penonton pada era pembangunan ini,” kata Firman melalui keterangan tertulisnya kepada BantenNews.co.id, Senin (27/11/2017).

Firman menyarankan, jika Pemerintah Provinsi Banten ini menekan angka TPT, hal yang harus dilakukan adalah mengembalikan tubuh masyarakat Banten pada bidang agraris-maritim.

“Lakukan moratorium izin usaha pabrik industri yang merusak keseimbangan lingkungan,” sarannya.

Jika industri menjadi bagian yang tak terhindarkan dalam konsepsi pembangunan hari ini, lanjutnya, maka agro-bisnis menjadi jawaban untuk masyarakat Banten.

“Agro-bisnis memberikan kesempatan bagi anak-anak muda Banten untuk terlibat dalam tubuh agraris-maritim tanpa menghilangkan entitasnya.”

Lebih jauh, agar upaya tersebut menjadi konkret dan menyentuh semua lapisan, angun Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) tingkat kecamatan di bidang pertanian, peternakan, perikanan yang pemilik perusahaannya adalah rakyat (konglomerasi rakyat) bukan para pemodal individu.