Unjuk Rasa Ojek Pangkalan (OPANG)

Sumber Gambar :

Setelah ditolak di berbagai tempat, kini giliran Ojek Pangkalan (OPANG) Banten yang menolak kehadiran ojek online. Massa Aksi datang pukul 09.30 WIB dan melakukan aksi di depan pendopo gubernur di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).

Ribuan pengemudi ojek pangkalan (OPANG) di Kota Serang melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Banten, Curug, Kota Serang, Kamis (26/10/2017). Mereka meminta kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk menghentikan operasi ojek online yang sudah merugikan mereka.

Bahrudin Salah satu yang mewakili Ojek Pangkalan mengatakan penghasilannya ojek pangkalan semakin menurun begitu ojek Online ada di Kota Serang. Ia meminta kepada Pemprov Banten untuk membubarkan ojek online tersebut.

"Intinya cuma satu, bubarkan, karena yang ojek online mereka orang yang punya. Kita penghasilan turun, dari sehari Rp 100 ribu, sekarang paling Rp 20 ribu," katanya

Pihaknya meminta kepada Gubernur Banten Wahidin Halim dan Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah untuk menertibkan ojek online yang keberadaannya tidak memiliki izin operasional.

Penolakan pun dilakukan secara terang-terangan dengan memasang spanduk besar yang berisi agar ojek online tidak mengangkut penumpang di Perumahan Persada Banten.

“Yang kami sesalkan adalah para Gojek yang beroperasi ini tidak menjalankan prosedur yang diterapkan kantor Gojek. Informasi dari teman yang gabung Gojek, aturannya kan, kalau mau ambil penumpang di perumahan harus izin dulu ke pangkalan ojek sekitar, tapi aturan itu tak dipenuhi para driver Gojek. Maka dari itu kami tegaskan dengan pasang spanduk tersebut,” katanya.

Perwakilan massa melakukan aksi sejak pukul 10.00 WIB kemudian diterima oleh Kepala Dinas Pehubungan Banten, Revrie Aroes. Dalam kesempatan dialog kemudian disepakati antara ojek pangkalan, pemerintah kota dan perwakilan dari manajemen ojek online akan berkumpul. Dalam pembahasan disepakati pertemuan akan dilakukan lagi pada Senin (30/10) nanti. "Kita akan adakan musyawarah antara opang dan ojek online. Sehingga dua-duanya (bisa) hidup mencari nafkah di Kota Serang," kata Revrie.


Share this Post