MEMAKNAI PERINGATAN SUMPAH PEMUDA, GUBERNUR BANTEN PIMPIN UPACARA
Sumber Gambar :
Serang, 29/10/2017 - Setiap tanggal 28 Oktober, kita memperingati hari sumpah pemuda, sumpah merupakan janji yang tidak bisa di ingkari, kekuatan pemuda- pemudi terletak pada sumpahnya. Sumpah bukan sekedar sumpah, tetapi perwujudan sumpah itu harus dilakukan dan dikerjakan. Sumpah pemuda merupakan keunikan bangsa Indonesia karena sumpah pemuda hanya ada di negara Indonesia.
Kita patut berbangga dengan kegelisahan pemuda tempo dulu menggagas untuk bersatu, melawan politik Belanda yang mumpuni yaitu pecah belah baru kuasai, pemuda tempo dulu telah melihat itu sebagai ancaman untuk perpecahan maka bersatulah pemuda dan lahirlah sebuah janji yang luar biasa yaitu Sumpah Pemuda.
Jumlah Pemuda yang banyak merupakan kekuatan yang mendasar dalam pembangunan bangsa ini, memang tidak mudah mengumpulkan pemuda yang benar-benar sadar dan kritis dalam sebuah perjuangan. Banyak pemuda telah mengabaikan sumpahnya, tanpa disadari pemuda sekarang telah lupa akan bangsanya, tanah airnya dan bahasanya.
Pertanyaan nya adalah apakah sumpah pemuda masih relevan sebagai sebuah sumpah. Apakah sumpah pemuda hanya slogan saja. Pertanyaan ini menjadi refleksi pemuda untuk mengerti dan menelaah sumpah yang telah dibuat. Anti pati pemuda dalam menerapkan sumpahnya membuat bangsa ini berada pada level empat perpecahan.
Sumpah pemuda telah mengajari kita untuk menghargai antara warga yang satu dengan yang lainnya. Dengan adanya sumpah pemuda paham-paham radikalisme dan fasisme bisa di hindari sehingga persatuan dan kesatuan bangsa semakin mesra dan terkendali.
Makna Sumpah pemuda mendorong kita untuk mencintai dan menghargai bangsa ini, kekuatan bangsa adalah terletak di pemudanya. Jika pemuda pecah maka bangsa bisa pecah. Bangsa dan pemuda adalah insan kekuatan bangsa yang utama. Pemuda yang loyo akan menghasilkan bangsa yang loyo. Selamat berjuang para pemuda bangsa untuk Indonesia yang maju.
Hal ini di sampaikan Gubernur Wahidin kembali menekankan bahwa dalam memaknai Hari Sumpah Pemuda, negara harus benar-benar hadir ditengah masyarakat. Kehadiran negara dalam hal ini bisa membebaskan beban ekonomi rakyat yang terhimpit perlu menjadi atensi. para karyawan pun harus punya niat yang sama untuk menggapai surga, menjadi pahala, untuk ibadah, yaitu laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Jangan dipotong uang rakyat, nanti kamu celaka, nanti kamu di neraka, kamu dihukum Tuhan,” tegas Gubernur.
Pada kesempatan ini Gubernur Banten melepas kontingen KORPRI Banten pada acara Pekan Olahraga Nasional KORPRI- XIV Tingkat Nasional di Jogjakarta November mendatang.
Selain itu, Gubernur menargetkan agar pembangunan infrastruktur di Banten selesai dalam 2-3 tahun ke depan. Menurut Gubernur Wahidin, kondisi jalan rusak di beberapa daerah di Banten akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan berdampak pada mobilitas masyarakat.